Sejarah dan Perkembangannya di Dunia Kripto
Altcoin berusaha untuk memperbaiki keterbatasan yang dirasakan dari aset kripto dan blockchain asalnya atau pesaingnya. Altcoin pertama adalah Litecoin, yang di-fork dari blockchain Bitcoin pada tahun 2011.
Litecoin menggunakan mekanisme konsensus proof-of-work (PoW) yang berbeda dari Bitcoin, yang disebut Scrypt (dibaca ess-crypt), yang lebih hemat energi dan lebih cepat dibandingkan dengan mekanisme PoW SHA-256 milik Bitcoin.
Ether adalah altcoin lainnya. Namun, ether tidak di-fork dari Bitcoin. Ether dirancang oleh Vitalik Buterin, Dr. Gavin Wood, dan sejumlah orang lainnya untuk dipakai dalam Ethereum, mesin virtual berbasis blockchain terbesar di dunia.
Ether (ETH) berfungsi sebagai alat pembayaran bagi anggota jaringan yang melakukan validasi transaksi dengan mesin mereka. Ether juga digunakan sebagai jaminan (staking) untuk mendapatkan hak menjadi validator dan pengusul blok.
Kekurangan Altcoin: Likuiditas Rendah dan Risiko Tinggi
Terkait kekurangannya, altcoin memiliki pasar investasi yang lebih kecil dibandingkan dengan Bitcoin. Sejak tahun 2016, Bitcoin umumnya tetap berada di atas 40% dari total pasar aset kripto global.
Pasar altcoin biasanya didominasi oleh lebih sedikit investor dan aktivitas perdagangan yang rendah, sehingga mengakibatkan likuiditas yang terbatas.
Di samping itu, tidak selalu mudah untuk membedakan antara altcoin yang berbeda dan kasus penggunaan masing-masing sehingga membuat keputusan investasi menjadi lebih rumit dan membingungkan.
Kekurangan lainnya adalah beberapa altcoin yang “mati” akhirnya membuat para investor kehilangan uang mereka.
Bagaimanakah Masa Depan Altcoin?
Diskusi tentang masa depan altcoin dan aset kripto memiliki kesamaan sejarah dengan situasi yang menyebabkan penerbitan dolar oleh pemerintah federal pada abad ke-19.
Berbagai bentuk mata uang lokal beredar di Amerika Serikat pada saat itu, masing-masing memiliki karakteristik unik dan didukung oleh instrumen yang berbeda. Bank-bank lokal juga menerbitkan mata uang, kadang-kadang didukung oleh cadangan fiktif.
Keanekaragaman mata uang dan instrumen keuangan tersebut mirip dengan situasi pasar altcoin saat ini. Ada ribuan altcoin yang tersedia di pasar, masing-masing mengklaim melayani tujuan dan pasar yang berbeda.
Keadaan pasar altcoin saat ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar tidak akan terjadi konsolidasi ke dalam satu mata uang kripto tunggal.
Meski demikian, diperkirakan bahwa sebagian besar dari ribuan altcoin yang ada di pasar kripto kemungkinan tidak akan bertahan lama.
Pasar altcoin mungkin akan terkonsentrasi pada beberapa altcoin saja—yang memiliki utilitas kuat, kasus penggunaan yang jelas, serta tujuan blockchain yang solid—yang pada akhirnya akan mendominasi pasar.
Jenis-jenis Altcoin Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya
Adapun berdasarkan fungsi dan kegunaannya, berikut ini adalah jenis-jenis altcoin yang perlu diketahui.
Sesuai dengan namanya, token pembayaran dirancang untuk digunakan sebagai mata uang—untuk menukar nilai antara pihak-pihak yang bertransaksi. Contoh utama dari token pembayaran ini adalah Bitcoin.
Sejak awal diluncurkan, perdagangan dan penggunaan aset kripto ditandai dengan volatilitas tinggi. Tujuan stablecoin adalah guna mengurangi volatilitas tersebut dengan mengaitkan nilainya dengan aset lain.
Hal itu dilakukan dengan memegang aset cadangan. Beberapa aset yang dipegang oleh pencipta stablecoin adalah mata uang fiat, logam mulia, atau aset investasi. Fluktuasi harga stablecoin biasanya berada dalam rentang yang sangat sempit.
Stablecoin yang terkenal hingga saat ini meliputi USDT dari Tether, DAI dari MakerDAO, dan USD Coin (USDC).
Pada Maret 2021, raksasa pemrosesan pembayaran Visa Inc. mengumumkan bahwa mereka akan mulai menyelesaikan beberapa transaksi di jaringannya menggunakan USDC di atas blockchain Ethereum, dengan rencana untuk memperluas solusi penyelesaian tersebut.
Token sekuritas adalah token yang mewakili upaya penggalangan dana atau kepemilikan. Token ini juga bisa mewakili aset yang telah di-tokenisasi. Tokenisasi adalah proses mengalihkan nilai dari suatu aset ke token.
Aset apa pun bisa di-tokenisasi, seperti properti atau saham. Agar proses ini berhasil, aset tersebut harus dijamin dan disimpan dengan transparan. Jika tidak maka token tersebut tidak akan bernilai karena tidak merepresentasikan apa pun.
Token sekuritas diatur oleh Securities and Exchange Commission (SEC) karena dirancang untuk berfungsi seperti sekuritas.
Pada tahun 2021, perusahaan dompet Bitcoin Exodus berhasil menyelesaikan penawaran token Reg A+ yang disahkan oleh Securities and Exchange Commission, memungkinkan $75.000.000 saham biasa diubah menjadi token di atas blockchain Algorand.
Momen bersejarah ini menandai peluncuran sekuritas digital pertama yang menawarkan ekuitas di perusahaan penerbit berbasis di Amerika Serikat.
Token utilitas digunakan untuk menyediakan layanan di dalam jaringan. Misalnya, token ini bisa digunakan untuk membeli layanan, membayar biaya jaringan, atau menukarkan hadiah.
Filecoin, yang berfungsi untuk membeli ruang penyimpanan di jaringan terdesentralisasi dan menjaga keamanan data, merupakan contoh token utilitas. Ether (ETH) juga merupakan token utilitas.
Ether dirancang untuk digunakan dalam blockchain Ethereum dan mesin virtualnya untuk membayar transaksi.
Stablecoin USTerra sebelumnya menggunakan token utilitas untuk mencoba mempertahankan nilai yang terkait dengan dolar—yang hilang pada 11 Mei 2022—dengan mencetak dan membakar dua token utilitas untuk menciptakan tekanan harga naik atau turun.
Token utilitas dapat dibeli di bursa dan disimpan, tetapi token ini dirancang untuk digunakan dalam jaringan blockchain agar tetap berfungsi.
Sesuai namanya, meme coin atau koin meme terinspirasi dari lelucon atau sindiran terhadap aset kripto terkenal lainnya.
Meme coin biasanya dengan cepat mendapatkan popularitas, sering kali dipromosikan oleh influencer atau investor terkenal yang mencoba memanfaatkan keuntungan jangka pendek.
Banyak yang mengacu pada lonjakan tajam altcoin jenis ini selama April dan Mei 2021 sebagai “musim meme coin”, ketika ratusan aset kripto ini mengalami lonjakan persentase besar berdasarkan spekulasi semata.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Altcoin
Perlu diketahui bahwa salah satu kelebihan utama berinvestasi di altcoin bagi para investor adalah peluang untuk diversifikasi portofolio.
Altcoin menawarkan berbagai pilihan dengan fungsi dan teknologi yang berbeda, yang memungkinkan investor menyebarkan risiko mereka di berbagai proyek kripto.
Selain itu, banyak altcoin memiliki biaya masuk yang lebih rendah dibandingkan Bitcoin, yang menjadikannya alternatif yang menarik bagi investor yang ingin berpartisipasi di pasar mata uang kripto tanpa mengeluarkan modal besar.
Namun, ada juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Volatilitas altcoin cenderung lebih tinggi daripada Bitcoin, yang dapat menyebabkan fluktuasi harga yang ekstrem dalam waktu singkat.
Bukan itu saja, sulitnya menentukan altcoin mana yang memiliki kasus penggunaan yang sukses di pasar menjadi tantangan tersendiri bagi investor.
Banyak altcoin tidak memiliki utilitas yang jelas atau dukungan jangka panjang, yang membuat risiko kehilangan nilai lebih tinggi. Sejumlah altcoin bahkan mungkin tidak bertahan lama, membuat investor rentan terhadap kerugian.
Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang pengertian Altcoin, mulai dari sejarah, kelebihan hingga kekurangannya yang dapat kamu baca selengkapnya di artikel Akademi crypto di Indodax Academy.
Altcoin adalah mata uang kripto selain Bitcoin, dan kadang-kadang termasuk Ethereum. Altcoin mencakup ribuan token yang dirancang untuk tujuan berbeda.
Banyak altcoin dibuat sebagai solusi untuk keterbatasan Bitcoin, dengan menawarkan kecepatan transaksi lebih cepat, biaya lebih rendah, atau fitur baru seperti smart contract.
Altcoin populer meliputi stablecoin seperti USDT, token utilitas seperti Ether, dan token meme seperti Dogecoin.
Ya, pasar altcoin cenderung lebih volatil dan memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan Bitcoin karena likuiditas yang lebih rendah dan banyaknya proyek yang gagal.
Hanya altcoin yang memiliki utilitas jelas dan dukungan kuat yang kemungkinan akan bertahan di masa depan. Banyak altcoin lain mungkin menghilang dari pasar.
Bappebti: 32 Pedagang Aset Kripto Sudah Terdaftar di Bursa Kripto
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat sudah ada 32 pedagang aset kripto yang terdaftar di bursa kripto.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memastikan keberadaan bursa kripto akan terus berlanjut pada 2024. Tercatat, sudah ada 32 pedagang aset kripto yang terdaftar di bursa kripto.
Plt Kepala Bappebti Kasan mengatakan, bursa kripto menjadi salah satu dari enam program prioritas Bappebti pada 2024. “Para calon pedagang fisik aset kripto yang saat ini sudah ada 33, dan 32 di antaranya sudah terdaftar di bursa kripto,” ungkap Kasan dalam konferensi pers usai menggelar rapat kerja Bappebti 2024, Kamis (11/1/2024).
Di sisi lain, Bappebti juga tengah mempersiapkan peralihan tugas dan pengawasan bursa kripto dari Bappebti ke OJK, sebagai tindak lanjut dari amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). “Termasuk tentu karena UU P2SK juga mengamanatkan selain bursa kripto yang merupakan salah satu jenis dari inovasi teknologi sektor keuangan, juga adalah dari praktik sektor keuangan itu juga bagian yang akan dialihkan ke OJK,” jelasnya.
Adapun, bursa kripto resmi diluncurkan pada Agustus 2023, usai diterbitkannya Keputusan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Nomor 01/BAPPEBTI/SP-BBAK/07/2023 tertanggal 17 Juli 2023 tentang Persetujuan sebagai Bursa Berjangka Aset Kripto kepada PT Bursa Komoditi Nusantara atau Commodity Future Exchange (CFX) pada Juli 2023.
Para calon pedagang diwajibkan untuk mendaftar sebagai anggota bursa kripto agar dapat naik status sebagai pedagang aset kripto. Selain bursa kripto, Bappebti pada tahun ini juga akan fokus pada lima hal lainnya, di antaranya tindak lanjut setelah dibentuknya bursa minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), penguatan pungutan perdagangan komoditi, serta optimalisasi sistem resi gudang (SRG) dan penguatan pasar lelang komoditas.
Terkait sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas, Kasan berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah, utamanya dari sisi kebijakan untuk mendukung kegiatan bisnis dari sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas. Bappebti juga berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan kepada calon nasabah untuk meminimalisir pengaduan yang masuk ke tempatnya.
“Kita ingin terus melanjutkan penguatan tata kelola dari pelayanan Bappebti sebagai badan pengawas,” pungkasnya.
Penulis : Ni Luh Anggela
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (ekonomi.bisnis.com)
Transaksi Bursa dengan Mudah
Mulai transaksi bursa dengan 3 langkah mudah: deposit, beli, dan jual.
Transaksi Bursa dengan Mudah
Mulai transaksi bursa dengan 3 langkah mudah: deposit, beli, dan jual.
Bitcoin merupakan aset kripto pertama, diluncurkan pada tahun 2009, dan menjadi yang paling populer, hal ini karena Bitcoin memiliki jumlah terbatas yaitu hanya 21 juta Bitcoin yang akan beredar dan tidak akan lebih.
Seiring dengan berkembangnya waktu, alat tukar tidak selalu berbentuk fisik, seperti uang logam atau kertas. Ada juga bentuk alat tukar baru yang disebut dengan uang kripto. Apa itu kripto? Bagaimana cara kerja uang tersebut? Mari kita bahas satu persatu.
Pada masa sekarang, pembicaraan tentang cryptocurrency atau uang kripto sangat diminati oleh kaum muda. Bahkan, ada banyak orang yang menilai bahwa investasi uang kripto lebih menguntungkan daripada investasi saham. Hal itu membuat semua orang penasaran apa itu uang kripto dan bagaimana cara kerjanya.
Tak perlu berlama-lama lagi, mari sama-sama kita mempelajari uang kripto, termasuk apakah itu Bitcoin. Informasi lengkapnya ada pada penjelasan berikut.
Apa itu kripto (crypto)?
Secara umum, crypto adalah mata uang virtual yang keamanannya dijamin dengan kriptografi. Kriptografi membuat uang kripto tidak mungkin dipalsukan atau dibelanjakan secara ganda. Jadi, meskipun digunakan secara virtual, tidak mungkin ada pemalsuan yang merugikan pemiliknya.
Mengapa uang kripto menjadi populer belakangan ini? Alasannya adalah karena aset digital ini tidak terikat oleh otoritas pusat, seperti bank. Dengan menggunakan jaringan terdesentralisasi dari teknologi Blockchain, sistem pendistribusiannya bisa melalui berbagai komputer.
Sistem yang terdesentralisasi tersebut berada di luar kendali pemerintah serta otoritas yang terpusat. Tidak ada yang mengontrol aset virtualmu ketika memiliki uang kripto.
Terlebih lagi, saat ini berbagai negara sudah mulai mengizinkan penggunaan uang kripto. Kamu pun bisa membelanjakannya untuk transaksi lintas negara.
Bagaimana cara kerja cryptocurrency?
Cryptocurrency didukung oleh teknologi bernama blockchain. Teknologi inilah yang menjamin keamanan transaksi secara online meskipun tanpa menggunakan campur tangan pihak ketiga. Uang kripto dilindungi berbagai algoritma dan enkripsi dan kriptografi yang mengacu pada teknologi blockchain.
Lalu, tahukah kamu apa itu teknologi blockchain? Inilah inti dari fungsionalitas uang kripto. Kita perlu mempelajarinya agar paham bagaimana cara kerja uang kripto.
Pertama-tama, kita bisa mencoba memahami apa itu melalui namanya. Pada dasarnya, blockchain merupakan sekumpulan blok yang terhubung dalam sebuah buku besar online. Masing-masing blok berisi satu set transaksi yang sudah terverifikasi secara independen oleh setiap jaringan.
Ketika ada transaksi, misalnya saja antara si A dan si B. A ingin mengirim kripto ke B. Transaksi ini direpresentasikan secara online sebagai satu set blok. Kemudian, blok tersebut disebarkan ke setiap jaringan network yang terdesentralisasi. Jika sudah ada persetujuan dari sistem jaringan, transaksi tersebut pun valid.
Kemudian, blok akan ditambahkan di dalam buku besar online yang mana memberikan catatan transaksi yang tak terhapus dan transparan. Uang kripto pun terkirim dari A ke B. Kamu bisa melihat gambar berikut untuk lebih jelasnya.
Jenis Crypto yang populer
Ada berapa jenis uang kripto di dunia? Seiring dengan semakin berkembangnya waktu, ada banyak sekali koin-koin kripto yang muncul. Dari sekian banyak uang kripto yang ada, dua yang paling populer adalah Bitcoin dan ETH.
Satoshi Nakamoto adalah orang yang menggagas Bitcoin. Ia memperkenalkan konsep uang kripto pertama kali pada tahun 2008. Lalu, Bitcoin pun tersedia pada tahun 2009. Saat ini, Bitcoin menjadi uang kripto yang paling populer saat ini, di mana nilainya pun terus mengalami fluktuasi hingga sekarang.
Saat ini, 1 Bitcoin setara dengan 27,911.50 USD atau sekitar Rp 418 juta. Ini bukan titik tertinggi. Pada bulan Oktober 2021, nilai 1 Bitcoin pernah mencapai Rp 930 juta.
Jenis koin kripto lainnya yang populer adalah Ethereum atau yang sering kita sebut dengan ETH. Sama seperti Bitcoin, nilai ETH juga sangat besar. Saat ini, 1 ETH bernilai Rp27 juta. Pada November 2021 lalu, saat nilai semua aset kripto naik, nilai 1 ETH bahkan sempat mencapai Rp 67,3 juta.
Bagaimana Cara Menggunakan Crypto?
Setiap koin kripto memiliki fungsinya masing-masing. Tidak semua uang kripto sah di dunia. Uang kripto yang sah, seperti BTC dan ETH bisa digunakan membeli barang, trading, atau investasi. Kemudian, koin yang dikeluarkan oleh perusahaan atau platform tertentu bisa kamu gunakan untuk berbelanja di platform tersebut.
Untuk koin-koin yang memang sudah sah, kamu bisa membelanjakannya layaknya menggunakan uang biasa. Yang penting adalah Bitcoin atau Ethereum ada sebagai salah satu alat pembayaran.
Pada era yang semakin berkembang, kamu pun perlu mengikuti perkembangan zaman. Untuk mengamankan aset, kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli aset digital berupa uang kripto. Saat ini, crypto bisa kita beli dari berbagai platform lokal.
Setelah mempelajari apa itu kripto, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk membeli uang kripto. Jangan lupa untuk terus mempelajari semua hal tentang kripto agar bisa menentukan mana aset terbaik yang paling menguntungkan. Dengan begitu, kamu pun bisa memiliki aset digital yang aman dan berprospek.
Dimaz Ankaa Wijaya & Oscar Darmawan. Blockchain Dari Bitcoin Untuk Dunia. Jasakom, 2017., hlm 3. Nubika, Ibrahim. BITCOIN ; Mengenal Cara Baru Berinvestasi Generasi Milenial. Edited by Arvin Mahardika. I. Yogyakarta: Genesis Learning, 2018
“9 Peristiwa Penting Dalam Sejarah Bitcoin - Apa Itu Bitcoin.” Accessed May 20, 2019. http://apaitubitcoin.com/9-peristiwa-penting-dalam-sejarahbitcoin/.
“Bank Indonesia Akan Buat Aturan Yang Tegaskan Larangan Bitcoin.” Accessed February 4, 2019. https://id.techinasia.com/bank-indonesiategaskan-larangan-bitcoin?ref=related&pos=4.
“Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi Ke-18 - Desember 2012 by PPI Jepang - Issuu.” Accessed May 25, 2019. https://issuu.com/ppijepang/docs/interaksi18-des12.
“Bursa Bitcoin Besar Di Jepang Diretas, Kerugian Capai Rp 7,12 Triliun - Kumparan.Com.” Accessed May 26, 2019. https://kumparan.com/@kumparantech/bursa-bitcoin-besar-di-jepangdiretas-kerugian-capai-rp-7-12-triliun.
C. PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN
Indonesia, Undang – Undang Bank Indonesia. UU Nomor 23 Tahun 1999
Indonesia, Undang – Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. UU Nomor 11 Tahun 2008.Penulis :
Alpha Akbar RadytiaKPKNL Tangerang I
Liputan6.com, Jakarta - Data dari situs Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), saat ini ada 25 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto yang telah terdaftar, salah satunya adalah PT Indodax Nasional Indonesia atau INDODAX.
Mengutip informasi resmi pihak perusahaan yang diterima, Jumat, 13 Januari 2023, INDODAX adalah startup teknologi finansial di dalam bidang aset kripto dan blockchain seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple atau sebanyak lebih dari 200 aset kripto dari seluruh dunia dengan pergerakan harga selama 24 jam.
Didirikan sejak 2014, INDODAX sudah melayani lebih dari 5.6 juta member di Indonesia. INDODAX juga telah mendapatkan perizinan dari Bappebti.
INDODAX menjadi perusahaan marketplace aset kripto pertama di Indonesia yang mendapatkan dua sertifikasi internasional sekaligus pada 2019, yaitu 9001: 2015, 27001:2013. Kemudian pada Juli 2021 Indodax kembali mendapatkan satu sertifikat ISO yaitu ISO 27017:2015. Kini, Indodax memiliki 3 sertifikat ISO.
Dengan pengakuan pemerintah Indonesia dan standarisasi internasional yang mereka dapatkan, menandakan bahwa INDODAX merupakan perusahaan platform investasi aset kripto terpercaya.
Sekalipun harga aset kripto seperti Bitcoin dapat bernilai ratusan juta rupiah per coin nya tapi transaksi di INDODAX memungkinkan dilakukan mulai dari 10 ribu rupiah membuat banyak masyarakat Indonesia tertarik dengan perdagangan ini dan menjadi mata pencaharian kerja secara full time.
INDODAX mendedikasi kepada member dan calon member untuk bertransaksi aset kripto menggunakan Rupiah dengan sistem terbaik, tercepat, termudah dan paling aman.
CEO INDODAX, Oscar Darmawan telah meraih berbagai penghargaan, diantaranya adalah salah satu pemenang dari Fortune Indonesia 40 Under 40.
Selain itu, namanya pun masuk di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai orang Indonesia pertama yang mendaftarkan pernikahannya di Bitcoin Blockchain 10ef0e, 5b5a06, 0062f6, 39f9ec, f041c4,5ff791, c20f6b, 1be885, 017202u.
Di awal karirnya, ia melihat pasang surut uang digital global, yang membuatnya memahami tantangan platform uang digital. Karena memiliki jiwa wirausaha yang kuat sejak usia sangat muda, Oscar memutuskan untuk kembali ke negara asalnya, Indonesia, untuk memiliki usaha sendiri, di bidang teknologi internet meskipun awalnya tidak mendapat dukungan dari keluarga.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Belakangan aset kripto makin banyak diminati warga Indonesia. Jangan asal ikut-ikutan tren, cek beberapa hal ini sebelum kamu memutuskan berinvestasi di aset kripto.
Beberapa altcoin menggunakan mekanisme konsensus yang berbeda untuk memvalidasi transaksi, membuka blok baru, atau berusaha membedakan diri dari Bitcoin dan Ethereum dengan menyediakan kemampuan atau tujuan baru yang lebih spesifik.
Sebagian besar altcoin dirancang dan diluncurkan oleh pengembang dengan visi atau kegunaan yang berbeda untuk token atau aset kripto mereka.
Kelebihan Altcoin: Inovasi dan Beragam Pilihan
Altcoin dianggap sebagai “versi yang lebih baik” dari aset kripto asalnya karena mereka bertujuan untuk mengatasi kekurangan yang dirasakan.
Altcoin yang menawarkan lebih banyak kegunaan cenderung memiliki peluang lebih baik untuk bertahan, seperti ether di jaringan Ethereum yang memiliki fungsi nyata.
Kelebihan lainnya adalah investor dapat memilih dari berbagai macam altcoin yang memiliki fungsi berbeda dalam ekonomi kripto.
Apa Itu Altcoin? Apa Perbedaannya dengan Bitcoin?
“Altcoin” merupakan gabungan dari 2 kata, yaitu “alternative” dan “coin”. Istilah ini umumnya mencakup semua aset kripto dan token yang bukan Bitcoin.
Altcoin terkait dengan blockchain di mana mereka secara khusus dirancang. Banyak di antaranya merupakan hasil fork—menciptakan blockchain dari rantai lain—dari Bitcoin dan Ethereum.
Fork ini umumnya terjadi karena berbagai alasan. Sering kali, sekelompok pengembang memiliki pendapat yang berbeda dari kelompok lainnya dan memutuskan untuk menciptakan koin mereka sendiri.
Banyak altcoin digunakan dalam blockchain masing-masing untuk tujuan tertentu, seperti ether yang digunakan di Ethereum untuk membayar biaya transaksi.
Beberapa pengembang telah membuat fork dari Bitcoin dan muncul kembali sebagai upaya untuk bersaing dengannya sebagai metode pembayaran, seperti fork yang menciptakan Bitcoin Cash.
Bagaimana Cara Kerja Altcoin?
Altcoin bekerja dengan cara yang serupa dengan Bitcoin dan Ethereum dalam hal teknologi blockchain, tetapi dengan beberapa perbedaan signifikan yang memberinya karakteristik dan kegunaan unik.
Salah satu konsep penting dalam dunia altcoin adalah fork, yang merupakan proses ketika pengembang memutuskan untuk membuat cabang dari blockchain yang sudah ada.
Hal itu terjadi karena adanya perubahan protokol atau ketidaksepakatan di antara komunitas pengembang. Fork ini dapat menghasilkan altcoin baru yang menggunakan modifikasi dari blockchain aslinya.
Adapun yang lain melakukan fork atau dikembangkan dari nol, dengan tujuan menciptakan blockchain dan token yang menarik bagi industri atau kelompok tertentu.
Misalnya upaya Ripple yang menggunakan XRP Ledger dan XRP untuk menarik industri perbankan dengan sistem pembayaran yang lebih cepat.